Pembahasan Rencana Diskusi Kebijakan Industri Farmasi Tahun 2022

Forum Kebijakan Industri Farmasi
menyelenggarakan Webinar:

Pembahasan Rencana Diskusi Kebijakan Industri Farmasi Tahun 2022

Jumat, 4 Februari 2022   |   Pukul 13.00 – 14.00 WIB

Kerangka Acuan - Materi & VideoReportase

Pengantar

Berbagai pengalaman menarik dan luar biasa terjadi di industri obat selama pandemi ini. Demand akan produk – produk farmasi seperti vaksin, obat, hingga herbal meningkat. Namun ketika kondisi pandemi kian membaik, demand untuk obat – obatan tersebut akan ikut menurun. Pandemi menyebabkan adanya kondisi ketidakpastian yang sangat tinggi di dunia industri farmasi. Dalam konteks pandemi COVID-19, isu ketahanan industri obat menjadi semakin relevan, namun juga mempunyai berbagai tantangan khususnya dalam merumuskan kebijakan publik di industri farmasi yang akan memberi pengaruh pada masa – masa mendatang.

Memasuki 2022, sektor industri farmasi perlu memperhatikan bagaimana situasi kebijakan saat ini dan proyeksi kedepan dan apakah cukup kuat untuk meningkatkan resiliensi sistem kesehatan Indonesia.  Untuk itu diperlukan sekelompok ahli yang fokus pada analisis kebijakan industri obat.  Secara informal, sejak tahun 2021 sudah ada sekelompok analis kebijakan yang mempunyai perhatian ke industri obat. Para analis kebijakan tersebut berada di bagai lembaga termasuk universitas, swasta, dan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes yang baru dibentuk.

Di awal tahun ini Forum kebijakan industri farmasi akan mengadakan acara terkait “Pembahasan Rencana Diskusi Kebijakan Industri Farmasi Tahun 2022”.

Tujuan

Kegiatan ini berusaha untuk melihat proyeksi kondisi industri farmasi Indonesia pada 2022 dan melihat kebutuhan analisis kebijakan industri farmasi. Tujuan khusus dari webinar ini adalah;

  1. Membahas pola pengembangan analis kebijakan obat di tahun 2022 – 2024
  2. Pemanfaatan media web  www.industri-obat-alkes.net sebagai platform komunikasi.
  3. Membahas Rencana Kegiatan tahun 2022.

Narasumber

Pengantar
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Ketahanan (Resiliency) Industri Obat dan Alat Kesehatan

Drs. Ondri Dwi Sampurno, MSi., Apt
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan

Moderator
Anwar Wahyudi SE, S.Farm  MKM, Apt.
Direktorat produksi dan distribusi kefarmasian, ditjen kefarmasian dan Alkes, kemenkes

Sasaran Peserta

  1. Pelaku Industri Farmasi
  2. Peneliti dan Konsultan Kebijakan Industri Farmasi
  3. Analis kebijakan di Perguruan Tinggi  dan lembaga swasta
  4. Mahasiswa pascasarjana.

 

Susunan Acara

Waktu (WIB) Topik Narasumber/PIC  
13.00-13.03 Pembuka

 

   
13.03-13.08 Pengantar Diskusi Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Ketahanan (Resiliency) Industri Obat dan Alat Kesehatan

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D.

MATERI

VIDEO

 
13.08-13.15 Sambutan dan Pembukaan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan

Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS

VIDEO

 
13.15-14.05 Moderator: Anwar Wahyudi SE, S.Farm  MKM, Apt.
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) dan Rencana Analisis Kebijakan

Di Bidang Ketahanan Farmasi

tahun 2022

Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan

Drs. Ondri Dwi Sampurno, MSi., Apt.

MATERI

VIDEO

 
Pola pengembangan analis kebijakan obat di tahun 2022 – 2024 Dosen Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D.

MATERI

VIDEO

 
Tanya Jawab Direktorat produksi dan distribusi kefarmasian, ditjen kefarmasian dan Alkes, kemenkes

Moderator: Anwar Wahyudi SE, S.Farm  MKM, Apt.

VIDEO

 
14.05-14.10 Penutupan    

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Hari, tanggal             : Jumat, 4 Februari 2022
Pukul                          : 13.00 – 14.00 WIB
Lokasi                         : tempat masing – masing

Narahubung
Nindya (081328228865)

Reportase

Pembahasan Rencana Diskusi Kebijakan Industri Farmasi 2022

Pada Jumat, 4 Februari 2022 Forum Kebijakan Industri Farmasi bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Webinar Pembahasan Rencana Diskusi Kebijakan Industri Farmasi Tahun 2022. Webinar ini menghadirkan 2 pembicara yaitu Drs. Ondri Dwi Sampurno, MSi., Apt. (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan) dan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. (Dosen Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM) . Kegiatan pemaparan materi dipandu oleh moderator yaitu Anwar Wahyudi SE, S.Farm  MKM, Apt. (Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Ditjen Farmalkes).

Dalam sesi sambutan, Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS (Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan) menekankan pentingnya kemandirian industri farmasi. Saat ini 90% lebih dari bahan baku obat masih didapatkan melalui impor. Rizka menekankan arahan dari Presiden Jokowi bahwa Indonesia harus mandiri di bidang industri farmasi dan alat kesehatan, tidak ada obat ataupun alkes yang diimpor dari luar.

Sesi pemaparan materi pertama disampaikan oleh Ondri yang menyampaikan penjelasan singkat terkait Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) dan Rencana Analisis Kebijakan di Bidang ketahanan Farmasi tahun 2022. BKPK merupakan badan baru di bawah menteri kesehatan yang memiliki tugas untuk melihat landscape kebijakan, melakukan analisis kebijakan dengan pendekatan kebijakan untuk kebijakan (role the making role), evidence policy, serta penyusunan landscape kebijakan secara top down. BKPK memiliki beberapa kegiatan prioritas dalam pelaksanaan tugasnya yaitu penyusunan produksi bahan baku obat, obat dan obat tradisional dalam negeri serta produksi vaksin dalam negeri. Ondri juga memaparkan berbagai kegiatan analisis kebijakan pada 2022 yang akan dilakukan BKPK dalam sektor industri farmasi. 

Sesi pemaparan materi kedua disampaikan oleh Laksono yang menjelaskan pola pengembangan analis kebijakan obat pada 2022-2024. Saat ini industri obat di Indonesia masih kekurangan salah satu pelaku kunci yaitu peneliti, think tank, dan analis kebijakan. Kurangnya kelompok ini menyebabkan jumlah penelitian kebijakan yang sangat terbatas untuk mendukung proses kebijakan pemerintah. Independensi dari analis kebijakan juga penting untuk dipertimbangkan. Apakah analis kebijakan ini berasal dari luar kementerian, atau bersinggungan dengan unit yang ada di kementerian, atau berada dalam kementerian tersebut?

Sesi diskusi berlangsung menarik dengan membahas berbagai kondisi implementasi regulasi di industri farmasi Indonesia. Ondri menyampaikan bahwa saat ini sudah terjalin kerjasama antara universitas dan industri farmasi. Hilirisasi dari hasil penelitian perlu didorong, apakah juga memerlukan regulasi untuk melakukan ini. Data impor bahan baku terus meningkat dari tahun ke tahun. Ondri menjelaskan bahwa industri farmasi kita masih berbasis pada formulasi. Perlu adanya dorongan regulasi atau program yang harus dikembangkan, dan menyusun target untuk mengurangi impor. Laksono menambahkan dengan penekanan pada bagaimana target pengurangan impor dapat dipenuhi dengan didukung analis kebijakan untuk membahas isu-isu penting yang ada di industri farmasi.

Pada sesi penutup, Laksono menyampaikan fungsi serta konsep dari website www.industri-obat-alkes.net. Pihaknya menekankan bahwa website ini dapat digunakan oleh masyarakat umum serta para pemerhati industri obat dan alkes untuk saling berdiskusi, memberikan pengetahuan atau isu terhangat, serta pengelolaan kepustakaan baik dalam bentuk buku, jurnal, video rekaman kegiatan, dan lain sebagainya. Para pelaku industri farmasi dapat menggunakan website ini untuk mengintegrasikan berbagai pengetahuan, pikiran, dan pengalaman masing – masing untuk dikelola dalam suatu knowledge management.

Seminar ini tidak berhenti disini.  Berikut agenda selanjutnya dalam industri farmasi yaitu; 

  1. Kajian Pemanfaatan Fleksibilitas Regulasi Internasional dalam Penyediaan Obat : 11 Februari 2022 13.00-15.00 WIB
  2. TKDN sebagai milestone, dan Penggunaan Project Management Dalam Pengembangan Produk Farmasi : 17 Februari 2022 13.00-15.00 WIB
  3. Situasi Saat Ini dan Career-Path Peneliti Farmasi: Perbandingan antara Indonesia dan Australia : Minggu ke-4 februari (dalam konfirmasi)

 

Sampai bertemu kembali!

Reporter: Nindya Widita A. (PKMK UGM)

 

COMMENTS