Reportase Hari 1 – Sesi 1 : Forum Nasional 1 “Kemandirian dan Ketahanan Industri Alat Kesehatan”

Sesi pertama forum nasional menghadirkan tujuh narasumber untuk membahas tentang kebijakan-kebijakan untuk mendorong kemandirian dan ketahanan alat kesehatan. Ketujuh narasumber tersebut adalah: 1) Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp.THT-KL(K) M.A.R.S; 2) Deputi Bidang Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan Sistem Informasi, LKPP, Gatot Pambudhi Poetranto, S.Kom., MPM; 3) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian yang diwakilkan oleh Diwakilkan ke Ir. Herman Supriadi, M.M, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian; 4) Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo Rene Matthew Manuhutu; 5) Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan yang diwakilkan oleh Plt. Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN) Pande Putu Oka Kusumawardani, S.E., M.M., M.P.P., CA; 6) Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri yang diwakilkan oleh R. Budiono Subambang, ST., MPM, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah 3 terkait urusan Kesehatan, Sosial Budaya, UMKM dan Penanaman Modal, Perdagangan; 7) Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Dr. Mochamad Ardian Noervianto, M.Si.

Dari pemaparan dan diskusi sesi tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang ada di LKPP dapat dianalisis dengan dikembangkan bersama big datanya untuk memprediksi kebutuhan produk kesehatan oleh pemerintah ke depannya. Selain itu, mengenai kebijakan TKDN dan adanya perubahan penghitungan TKDN dengan basis Permenperin no.16 th 2011. Komitmen bersama yang kiat untuk meningkatkan kemandirian industry alat Kesehatan dalam bentuk nyata, dari hulu yaitu riset-riset seperti physical bio medical engineering, biotechnology, kolaborasi antara teknik, fisika, eletkrika, IT untuk menciptakan produk Kesehatan dengan kualitas yang baik juga dibutuhkan. Saat ini penelitian Indonesia masih sangat sedikit, hanya 0,23% dibandingkan dengan negara maju lainnya. Penelitian harus didorong untuk kemajuan ekosistem industri alat kesehatan salah satunya melalui pembentukan Kawasan Science Technology, peningkatan research and development, ekosistem yang saling bahu membahu, dan produksi dalam negeri. Regulasi untuk meningkatkan dan menggunakan produk dalam negeri juga kuat. Ekosistem industri kesehatan maupun farmasi, ada tax holiday, tax allowance yang dapat dimanfaatkan. Ada pula kebijakan fiskal di masa pandemi menggunakan PMK no. 68/PMK.010/2021 tentang kekebasan biaya masuk untuk komoditi covid.

 

<- Kembali ke Halaman Fornas

COMMENTS